‘Mengapa organisasi kita
membutuhkan terbitan?’
Pers Revolusioner, yaitu terbitan untuk menopang ideologi dan
politik yang sudah lama digunakan sebagai alat untuk partai dan organisasi kerakyatan.
Di bawah ini saya mau menjelaskan mengapa saya berpikir bahwa pers revolusioner
dibutuhkan oleh organisasi progresif revolusioner di seluruh dunia khususnya di
Indonesia.
Yang pertama, ada masalah di dalam organisasi-organisasi kerakyatan
di Indonesia bahwa tidak ada koherensi atau persatuan pemikiran terhadap
ideologi dan politik pembebasan nasional. Kawan-kawan mungkin mempunyai jawaban
atau perspektif yang berbeda tentang apa yang dimaksud dengan pembebasan
nasional, apa yang menjadi tugas-tugas untuk organisasinya, siapa yang
merupakan proletar, dll. Terbitan atau majalah yang diproduksi oleh organisasi revolusioner
bisa membantu menciptakan lebih banyak koherensi di dalam organisasi tersebut.
Untuk menulis artikel yang membuat argument tertentu, kawan-kawan harus
memahami dan berpikir mengenai posisi organisasinya, dengan begitu, ada lebih
banyak kesempatan untuk diskusi yang dapat mencapai persatuan dan berkembangnya
organisasi yang maju. Dan juga, menulis sebuah artikel untuk terbitan sosialis
akan mendorong antara anggota untuk mengikuti peristiwa dan isu-isu politik
dengan teliti, demikian juga dapat membantu organisasi tersebut mengembangkan
analisa-analisa yang lebih terperinci terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat
Indonesia.
Persoalan domisili antara anggota organisasi kerakyatan juga merupakan
salah satu bagian dari persoalan koherensi, yaitu sebagai contoh ada anggota
organisasi yang berada dan berjuang di kota Medan, Jakarta, Makassar dan
seluruh bagian kota di Indonesia. Terbitan yang dibaca oleh semua anggota di
setiap kota bisa menyatukan pemikiran organisasi meskipun domisili mereka
berbeda. Lenin menulis: “Selama mereka membaca laporan setiap buruh
serta surat-surat yang ditulis oleh buruh pabrik dan buruh kantor dari seluruh
Rusia, pembaca Pravda yang berada di daerah berbeda dikarenakan kondisi
kehidupan Rusia yang sangat parah, mereka menerima berita tentang bagaimana
kaum proletar dari berbagai serikat buruh dan berbagai daerah sedang berjuang…”
Mengetahui tentang perjuangan dan pengalaman kawan-kawan di daerah lain bisa
memberikan semangat dan juga membantu dengan merumuskan analisa tersebut.
Dengan ini, organisasinya akan menjadi bersatu dan lebih kuat.
Alasan kedua: terbitan bisa dijual. Poin ini penting untuk
beberapa alasan. Yang pertama,
terbitan tersebut bisa digunakan sebagai cara untuk memperoleh uang atau
pendapatan organisasi. Dan juga, proses penjualan terbitan penting untuk
perkembangan politik antara kawan-kawan. Untuk menjual terbitan tersebut,
anggota harus memberikan argumen kepada sang pembeli seperti mengapa terbitan
itu layak untuk dibeli. Dengan ini, kita bisa menjelaskan isi dari terbitan
tersebut. Demikian juga, diskusi politik dapat dilakukan antara penjual dan
sang pembeli. Melalui argumen dan diskusi, kita dapat memperluas pemahaman kita
terhadap politik, sosialisme, dan bagaimana hubungannya dengan kaum buruh,
mahasiswa dan sector rakyat lainnya. Dan yang terakhir, proses penjualan
terbitan juga penting, karena melalui prosesnya, kita mengetahui siapa yang
tertarik pada politik kita dan isu-isu apa yang penting untuk para pembaca
terbitan.
Alasan ketiga: pers revolusioner adalah alat untuk membuat seruan
dan memperluas ide-ide perjuangan di dalam organisasi massa (ormas) dan
masyarakat luas. Terbitan tersebut seharusnya menjadi salah satu alat untuk memuat
apa yang menjadi langkah berikutnya untuk organisasi kerakyatan sehingga ormas tersebut bisa tumbuh
dan juga dapat menarik orang yang menaruh minat pada ideologi pembebasan rakyat.
Itu adalah alat untuk menjembatani kesenjangan di antara praktek dan teori.
Sekarang ada beberapa serikat buruh maupun serikat mahasiswa yang muncul bibit
progresif revolusioner. Dengan terbitan atau majalah yang memberikan analisa
benar, kita bisa menarik lebih banyak anggota dari serikat buruhnya menuju
organisasi politik dengan ideologi perjuangan yang kita gagas. Terbitan
tersebut juga bisa dipakai untuk menjadi magnet terhadap orang-orang yang belum
berada di ormas maupun organisasi politik.
Sepanjang sejarah, terbitan revolusioner dipakai oleh tokoh-tokoh
sosialis revolusioner; Marx (Neue Rheinische
Zeitung), Lenin (Iskra dan Pravda), Gramsci (Ordine Nuovo), Trotsky (Nasha Slovo), Rosa Luxemburg (Rote Fahne). Terbitan tersebut dipakai untuk membangun
perjuangan terhadap garis massa, sehingga tidak ada pembicaraan tentang
terbitan Che Guevara atau terbitan Bakunin yang mempunyai politik berbeda. Pers
revolusioner adalah alat yang sangat penting untuk organisasi dengan politik
sosialis revolusioner yang ingin dan dapat menjangkau lebih banyak orang dan mengembangkan
organisasinya.
Terbitan Pravda yaitu koran dari Bolshevik, bisa dilihat sebagai
contoh pers revolusioner. Yang pertama, artikel-artikel tentang pengalaman
pekerja yang mengekspos penindasan yang dihadapi oleh kaum buruh. Kedua, Pravda
mempunyai artikel-artikel mengenai isu-isu dari luar negeri, misalnya tentang
Perang Balkan, pemilu Amerika Serikat, apakah pendeta seharusnya menjadi
terlibat dalam politik atau tidak, dll. Artikel-artikel tersebut membantu kaum
pekerja untuk melihat hubungan di antara pengalaman mereka dan perjuangan kaum
buruh di seluruh dunia. Terakhir, koran Pravda juga memiliki argumen-argumen
terhadap perjuangan kaum buruh, misalnya, apa yang menjadi langkah berikutnya
yang dilakukan oleh kaum buruh,dll. Hal dari ketiga ini, yaitu, penindasan,
perjuangan kaum buruh sedunia dan strategi politik, ternyata masih relevan
untuk digunakan sampai hari ini dan peran partai sosialis adalah membuat
argumen-argumen tersebut kepada setiap kaum buruh. Oleh karena itu pers
revolusioner masih relevan untuk organisasi yang sampai hari ini serius
membangun politik sosialis dalam perjuangan massa.
Untuk artikel-artikel lain tentang pers revolusioner, berikutnya
bisa dibaca:
Vivian Honan
(anggota Solidarity
Australia)
0 komentar:
Posting Komentar