Translate

Selasa, 30 Desember 2014

Dialog, Ideologi dan Refleksi Akhir Tahun FPBI



Minggu pagi (28/12), Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) menggelar acara Refleksi Akhir Tahun 2014. Acara yang diselenggarakan di Gedung PGRI Tambun, Bekasi ini berlangsung meriah dengan dihadiri ratusan anggota serikat buruh dari Jakarta dan Bekasi. Tema yang diusung dalam acara ini "Buruh menghadapi Pasar Bebas (MEA) 2015".

"Muatan acara ini dialog persoalan pasar bebas dan dampaknya dari beberapa sektor, antara lain agraria, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Selain menambah wawasan anggota serikat, harapannya bisa makin memupuk kesadaran dari gerakan buruh untuk menghadapi era pasar bebas", papar ketua panitia, Sukanti disela-sela acara.

Narasumber dalam acara ini antara lain Kent Yusriansyah (Konsorsium Pembaharuan Agraria), Helmi Yadi (PP FPBI), Acril Prasetyo (Persatuan Perjuangan Indonesia), dan Nunung Lestari (Serikat Mahasiswa Indonesia). Selain dialog umum, acara ini dimeriahkan dengan panggung budaya dan orasi politik perwakilan PTP dan pengurus Pusat maupun Pengurus Cabang FPBI.

"Labour Market Flexibility akan semakin menjerat kelas pekerja dalam ketidakpastian melalui sistem kerja kontrak dan outsourcing serta menekan kesejahteraan dengan politik upah murah dan pemberangusan serikat (Union Busting)," tandas Helmi Yadi. "Dipenghujung tahun 2014 perjuangan buruh menuntut kenaikan upah untuk tahun 2015 justru dihadapkan dengan kenaikan harga BBM, artinya perjuangan kenaikan upah sebesar 20-30 % tidak sebanding dengan lonjakan harga kebutuhan sehari-hari akibat kenaikan harga BBM. Ini penting disadari oleh kaum buruh, agar segera bangkit dan memperkuat perlawanan kembali di tahun pasar bebas".

Di salah satu sesi acara ini, gerakan mahasiswa juga diberi ruang untuk menyampaikan analisa dan gagasan mengenai dampak pasar bebas dari segi pendidikan. "Isu pendidikan dan ketenagakerjaan sangat erat berelasi di situasi sekarang. Isu liberasasi pasar tenaga kerja yang akan berlaku di MEA mendatang, adalah isu penting, yang harus dipahami oleh semua sektor yang sedang bergerak, untuk membangun persatuan gerakan," ujar Nunung Lestari, Pengurus Pusat SMI. "Semoga tahun depan makin banyak ruang dan kesempatan untuk mengagas persatuan perjuangan rakyat," tambahnya. 

0 komentar:

Posting Komentar